Tuesday, 25 November 2014

ANTROPOLOGI MANUSIA DAN RAS



MANUSIA DAN RAS

       I.            KLASIFIKASI HEWAN
            Para ahli biologi yang mengemukakan evolusi organik menyimpulkan, bahwa antara semua makhluk hidup itu ada hubungan keturunan, untuk mengetahui kesimpulan tersebut para ahli telah menyusun klasifikasi zoologi dimana manusia termsuk kedalamnya. Penyusunan klasifikasi zoologi itu berdasarkan atas prinsip homologi, yaitu persamaan struktur anatomi, bukan atas dasar fungsi organis. Berdasarkan prinsip tersebut ahli taksonomi dapat menyusun klasifikasi zoology dan manusia dewasa termasuk kedalam:
                                                                      *        Dunia                    : Hewan
                                                                      *        Golongan              : Metazoa
                                                                      *        Phylum                 : Chordata
                                                                      *        Subphylum           : vertebrata
                                                                      *        Kelas                     : Mamalia
                                                                      *        Orde                    : Primat
                                                                      *        Suborder               : Antropoidea
                                                                      *        Keluarga               : Homonidea
                                                                      *        Genus                   : Homo
                                                                      *        Species                  : Sapiens
            Kelas mamalia terbagi kedalam tiga sub kelas yaitu :
ü  Sub kelas Prototheira
ü  Sub kelas Metotheira
ü  Sub kelas Eutheria
Eutheria termasuk mamalia yang memiliki plasenta dan manusia termsuk kedalam seub kelas ini. Pada manusia, struktur futusnya yang dikenal sebagai plasenta berkembang dengan baik dalam proses fertilisasi. Sub kelas Eutheria terbagi kedalam 9 orde, yang diantaranya yaitu : Edentata, Cetacean, Sirenia, Ungulate, Carnivore, Rodentia, Cheiroptera, Insectivore dan Primat. Oleh karena itu manusia termasuk kedalam orde Primat.
            Primat dapat dibagi menjadi tiga sub orde: Lemuroidae, Tarsioidae, dan Antropoidae. Dalam hal ini manusia digolongkan kedalam Antropoidae. Antropoidae terpecah menjadi tiga keluarga yaitu: Ceboidae, Ceropithecoidae dan Hominoidae. Hominoidae terbagi atas tiga genus: Pithecantropus, Australopithacienae, dan Homo. Dan manusia saat ini termasuk kedalam Homo sapiens yang berarti manusia cerdas dan bijaksana, dan homo sapiens ini terbagi menjadi beberapa golongan berdasarkan cirri fisik yang sama turun-temurun yang sering kita sebut dengan Ras.
    II.            EVOLUSI ORGANIK
            Morgan dalam bukunya yang berjudul The Scientific Basis of Evolution, mengemukakan organic evolution means, that animals and plants at present living on earth have desceneded from other in the past and that in the course of time a process of divergence has taken place, yang artinya bahwa evolusi organic berarti hewan dan tumbuhan yang hidup di bumi saat ini adalah akibat dari masa lampau dan dalam proses ini divergence telah terjadi, kemudian tetori lain di usung oleh Charles darwin pada tahun 1802-1889 dalam bukunya yang sangat terkenal The Origin of species by means of natural selection or the preservation of favoured races in the struggle for life, dalam bukunya itu yang menjadi dasar evolusi organic adalah seleksi alam dan seleksi seksual. Teori seleksi yang ditunjukan kepada dunia hewan ditunjukan juga kepada manusia, namun pada akhirnya timbul beberapa keberatan terhadap teori Darwin, antara lain bahwa variabilitas benar menimbulkan perubahan dan perbaikan, tetapi tidak menciptakan organism baru.
 III.            MANUSIA PURBA
            Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup pada zaman Prasejarah. Para ahli dapat mendiskripsikan kehidupan manusia purba setelah menemukan fosil dan artefak peninggalan manusia purba itu sendiri, penemuan berupa fosil ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
                                               *         Protoanthropik
                                               *         Palaeonthropik
                                               *         Neonthropik
Makhluk yang dapat digolongkan dalam Protoanthropik adalah Pithhecanthropus dan Sinanthropus, adapun yang termasuk kedalam Palaeonthropik adalah Homo Rhodesiensis, Homo Soloensis, dan Homo Heidelbergensis, sedangkan yang termasuk kedalam Neonthropik adalah Homo Cromanosis dan Homo Sapiens.
 Di Indonesia sendiri banyak ditemukan berbagai jenis manusia purba yang diantaranya adalah:
a)      Meganthropus
Cirri-ciri : -Rahang besar dan tegap             -Tulang kening menonjol
 -Graham besar                            -Tulang belakang kepala menonjol
 -Otot kunyah besar                     -Dagu tidak ada
b)      Pithecanthropus
Ciri-ciri : - Tinggi badan Antara 165-180 cm      -Kening menonjol dan dagu tidak ada
- Volume otak 750-1.000 cc                -tulang kepala menonjol
-Rahang dan graham kuat
c)      Homo
Ciri-ciri : - Tinggi badan Antara 130-210 cm           -Dahi dan kepala sudah membulat
                - Volume otak 1.000-2.000 cc                  -Muka tidak Masif
                -Rahang, gigi dan alat kunyah mengecil   -Berjalan dan berdiri tegak

A.    Homo Soloensis dan Homo Wajakensis
Soloensis ditemukan oleh Oppenoorth sekitar tahun 1931 di desa Ngandong, Jawa Tengah, ditepi Bengawan Solo. Secara anatomis Homo Soloensis sangat berbeda dengan Pithecantropus Erectus. Homo Soloensis hidup di zaman Pleistocenum atas, susuai dengan letak fosil di Ngandong.
Wajakensis ditemukan oleh B. D Van Rietschoten di Wajak dekat Tulung Agung, Jawa Timur . pada tahun 1889 diteliti oleh Dr. E, Dubois. Wajakensisi dimasukan kedalam masa pleistocenum, meskipun masih sukar untuk menetapkan waktunya dengan pasti. Kapasitas tengkorak Wajakensis adalah 1550 cc sampai 1650 cc dan mirip dengan tengkorak penduduk asli benua Australia.
B.     Meganthropus Palaeojavanicus
Meganthropus Palaeojavanicus berarti manusia raksasa yang berasal dari jawa, fosil manusia purba ini adalah jenis paling tua yang pernah ditemukan di Indonesia, penemunya adalah Von Koeningswald di daeraj sangiran. Fosil yang ditemukan berupa rahang bawah serta gigi lepas. Berdasarkan umur pada lapisan tanah, diperkirakan fosil ini berumur 1-2 juta tahun yang lalu.
C.     Pithecanthropus
Fosil manusia purba ini banyak di temukan di daerah Indonesia, manusia ini hidup dizaman Ploeistocenum awal, tengah dan akhir sekitar 1-2 juta tahun yang lalu. Fosil manusia ini banyak ditemukan di daerah Mojekerto, Kedung Brubus, Trinil, Sangiran, Sambung Macan dan Ngandong.
Jenis-jenis Pithecanthropus
·         Pithecanthropus Mojokertensis, ditemukan tahun 1936 di sangiran pada lapisan Pleistosen Bawah

·         Pithecanthropus Erectus, artinya manusia kera yang berjalan tegak ditemukan tahun 1891 di Kedung Brubus, Trinil dan Sangiran pada lapisan Pleistosen tengah.

·         Pithecanthropus Soloensis, ditemukan pada lapisan Pleistosen tengah didaerah Sangiran serta pada lapisan Pleistosen atas di Ngandong.

 IV.            RAS DAN KLASIFIKASI RAS
Menurut Gill dan Gilbert, ras merupakan sekolompok manusia yang dapat dibedakan menurut karakteristik fisik yang dihasilkan melalui proses reproduksi, sedangkan menurut Daljoeni, ras suatu katagori dari seorang yang bias superior maupun interior, yang ditandai oleh karakteristik fisik, seprti warna kulit, tekstur rambut, lipatan mata dan pengelompokan manusia berdasarkan karakteristik biologis, seperti ras Mongoloid, Negroid, Kaukasoid.
A. Tanda-Tanda Fisik Yang Menjadi Dasar Pembagian Ras
a.       Bentuk badan
b.      Bentuk kepala
c.       Bentuk air muka dan tulang rahang bawah
d.      Bentuk hidung
e.       Warna kulit, mata dan rambut
f.       Bentuk rambut.
B. Pembagian Kelompok Ras
Klasifikasi Ras menurut C. Linneus pada tahun 1725, terbagi atas 4 golongan yaitu: Europeus Albus, Asiaticus luridus, Americanus rufus dan Afer niger, kemudian pada tahun 1755 klasifikasi ras dikemukan juga oleh Blumenbach, yang membagi kedalam 5 ras utama yaitu: Caucasia, Ethopia, Mongolia, Amerika dan Melayu. Blumenbach menggunakan ciri kulit dan geografi dalam system pembagiannya, kemudia setelah itu pada tahun 1933 Von Eickstedt mengemukakan adanya tiga ras besar utama yaitu: Europeid, Negrid dan Mongoloid. Indonesia sendiri termasuk kedalam ras Mongoloid, sementara Maluku dan Papua termasuk kedalam ras Negroid Oceanic.
C. Masalah Ras
Etnosentrisme adalah satu sifat manusia sebagai hasil dari kebudayaan yang menganggap bahwa cara hidup golongannya itu lebih baik, sedangkan cara hidup golongan lain tidak lebih baik dari golongannya. Prasangka ras selalu berjalan dengan prasangka golongan lain, prasangka ras dapat berkembang sebagai suatu ideology yang kita biasa sebut dengan Rasisme. Rasisme mengandung ajaran bahwa perbedaan kebudayaan dibawa oleh kelahiran dan karenanya tidak dapat diubah lagi. Pandangan yang mengandung prasangka terdapatnya perbedaan ras ialah pandangan yang dikemukan oleh Yoseph Arthur Gebineau tahun 1816-1892 dalam kitab yang berjudul Essay sur l’ine’ galite des races humaines, pandangannya itu berisi:
a.       Suku-suku bangsa yang masih liar itu biadab, meskipun dalam waktu yang silam mereka pernah mengadakan hubungan dengan bangsa-bangsa yang lebih tinggi peradabannya dan bagaimanapun mereka itu akan selalu menduduki tempat yang rendah.
b.      Suku-suku bangsa liar itu dapat hidup dalam peradaban yang tinggi, apabila bangsa yang menciptakan cara hidup dan peradabanya yang tinggi itu adalah cabang yang lebih tinggi daripada ras yang sama.
c.       Kondisi yang sama seperti tersebut diatas itu harus ada, kalau dua peradaban denang kuat saling mempengaruhi dan menimbulkan peradaban yang baru terdiri dari unsure-unsur yang terdapat dalam kedua peradaban itu dan peradaban itu tidak mungkin tercampur.
d.      Peradaban yang berasal dari ras yang berbeda tidak dapat saling mempengaruhi.

No comments:

Post a Comment