Monday, 17 December 2012

KSATRIA SELALU JAYA



SANG KSATRIA






 

            Awal pagi untuk memulai perjuangan, hari ini aku latihan paskibra untuk persiapan lomba di salah satu sekolah yang ada di kota ku. Sebulan sudah aku latihan paskibra bersama rekan-rekan ku, karena di perlombaan kali ini persaingan memang sangat ketat di mana ini adalah lomba tingkat provinsi Jawa Barat dan Banten.para pendekar paskibra dari seluruh pelosok Jawa Barat dan Banten turung semua untuk meraih kemenangan yang bergengsi  ini  , oh iya sebelumnya perkenalkan saya Budi setia pribadi, teman-teman ku biasa memanggilku budi, aku tergabung di paskibra sekolah semenjak kelas satu smk, di Smkn 1 majalaya,nama pasukan paskibra kami adalah KSATRIA, nama yang baguskan?.
            Target kali ini, aku dan rekan ku menargetkan untuk menjadi juara dalam LTK ( lomba tarian komando ) dan masuk tiga besar dalam LKBB ( lomba ketangkasan baris-berbaris). Target yang cukup berat, soalnya saingan dalam perlombaan ini memang sangat ketat.
            Di sekolah semua pihak sangat mendukung perjuangan kami, hingga pada saat kami melakukan gladi resih, semua orang menyaksikan dan memberikan dukungan penuh untuk kami, termasuk di dalamnya kepala sekolah. Semua pihak di sekolah merasa bangga melihat perjuangan kami, walau kami belum pasti menang, tapi mereka tak peduli soal kalah atau menang, menurutnya kalah dan menang adalah nilai tambah dari perjuangan kami untuk membawa harum nama sekolah di ajang lomba ini.
            “ baiklah, besok kita akan betarung habis-habisan kita harus bisa membuat sekolah ini bangga karena telah memiliki KSATRIA smkn 1 mjalaya, apapun yang terjadi besok kita habiskan” motivasi yang di lontarkan oleh kang hamdan sekaligus danton dan senior ku “ jangan gentar untuk menghadapi para pendekar dari segala penjuru, karena kita adalah ksatria….jaya” Ujar kang egih yang juga senior ku “sekarang kalian beristirahat yang cukup, jangan bergadang, dan unuk kamu budi belajar lebih keras lagi untuk lomba pengetahuan umumnya” ujar bu Linda Pembina paskibra sekolah kami. Kami pun mengakhiri latiahan terakhir ini dengan doa dan harapan di esok pagi.
            Di perjalanan pulang aku berharap untuk kemenangan besok yang berhasil di genggam oleh kami “ besok aku harus bisa” ujar ku dalam hati. Hinnga tak terasa akupun sampai di rumah dengan selamat. Di rumah aku di sambut oleh kedua orang tua ku “giamana tadi latihannya?” Tanya ibuku “ya lombayan cape sih, tapi semua itu pasti akan mendapatkan hasil yang terbaik untuk ku dan teman-teman ku” jawabku “ ya sudah lah, mandi saja sana!,” perintah ibu ku. Aku pun pergi mandi, setelah itu aku beristirahat di kamar untuk menyambut hari esok.
            Kini hari yang ku tunggu pun telah tiba, temat pukul enam pagi aku dan yang lainya berangkat menuju ke tempat perlombaan itu. Di dalam mobil semua orang  terlihat tegangan dan aku sendiri hanya melampiaskan ketegangan ku untuk membaca buku pelajaran, di karenakan aku yang mewakili pengetahuaan umumnya. Sesampainya di tempat perlombaan itu kami langsung diantar oleh panitia paerlombaan ke barak peserta. Di barak kami di tempatkan dengan paskibra sekolah yang berasal dari majalaya juga dengan kata lain kami masih satu daerah asal dan berjuang atas nama daerah dan sekolah kami masing-masing.
            Kini tiba saatnya aku berjuang terlebih dahulu dalam lomba pengetahuan umumnya, di sini aku berjuang bersama kang hamdan dan kang egih.waktu lomba pengetahuan umum pun di mulai. Dari seratus soal yang telah di sediakan oleh panitia kami harus menjawabnya dalam waktu yang sangat singkat hanya tujuh menit. Dan kami tela berhasil menjawab semua soal yang telahdi sediakan oleh panitia, kini hanya tinggal menunggu hasilnya. “gimana tadi soalnya” Tanya salah satu rekan ku “ ya agak sulit sih, tapi kita tinggal menuggu hsilnya aja” jawab ku yang terlampau pasrah.
            Kini setelah aku dan rekan-rekan ku menuggu berjam-jam, kini tiba saatnya untuk menampilkan tarian komado di hadapan orang banyak, rasa degdegan pun mulai mendekap ku, rasanya hasil latihan dari berminggu ini jadi hilang karena rasa degdegan yang menghadang kami. Di saat kami akan memasuki daerah persiapan dua kami di beri motivasi oleh Pembina kami “ kalian harus memetik buah yang manis dari hasil jerih payah kalian selama ini, saya tak peduli apa hasilnya nanti yang penting kalian harus berusaha,mengalahkan orang lain itu gampang tapi menagalahkan diri sendiri itu sulit. Dan anggap saja lapangan yang kalian pijak nanti adalah milik kalian seorang” ujar bu linda sang Pembina kami. Kini saatnya kami masuk kelapangan, di sisi-sisi lapangan banayk orang yang memperhatikan kami, di saat kami masuk dan menggebrakan langkah tegap kami semua orang bertepuk tangan, setelah kami berbaris di lapangan denagan lencang kanan dan musik tarian komando pun di putar semua orang bersorak dan bertepuk tangan. Disini kami berusaha menampilkan apa yang telah kami pelajari selama berminggu-minggu, walaupun akhirnya dari perjuangan kami yang begitu melelahkan harus di tentukan oleh  hari ini. Tak ada satu kata pun yang kami kenal dalam hidup kami untuk kalah, yang ada kami hanya mengenal kemenangan yang hakiki, baik itu kemenangan secara nyata ataupun kemenangan harus menerima segala sesuatu yang tak di harapkan dengan lapang dada dan keikhlasan.
            Aku hanya memikirkan kemenangan dalam melawan diri ku sendiri, karena inilah yang bisa membawaku ke dalam kemenangan yang hakiki. Walaupun aku pada akhirnya harus merasakan bagaimana sakitnya terjatuh karena ambisiku yang kuat untuk menang di patahkan oleh kerikil kecil yang berhasil membuat ku tersandung, aku ikhlas untuk meneriman itu semua dan akau percaya bahwa allah tuhan ku akan memberikan aku kemenamngan yang besar.
            Akhirnya perjuangan pun telah selesai kami semua kembali ke ruangan peserta dengan canda dan tawa kami, karena telah berhasil mengalahkan diriku sendiri, namun  perjuangan hari ini belum berakhir, karena kami harus berjuang lagi di lomba ketangkasan baris-berbaris yang tak lama lagi akan di mulai.
            Setelah selesai melaksanakan tarian komando, kami bersiap-siap melaksanakan lomba ketangkasan baris-berbaris, seperti biasa sebelum kami terjun ke lapangan kami di beri motivasi kembali oleh sang Pembina “ tadi kalian telah berhasil melakukan tugas kalian hanya tinggal menuggu hasilnya dan sekarang tiba saatnya untuk berjuang kembali. Dan anggap saja lapangan yang kalian pijak nanti adalah milik kalian seorang” ujar bu linda sang Pembina, semangat kami pun mulai bangkit lagi kami semua bertekad untuk memetik kemenangan dan membawa piala ke sekolah kami “ dan sekarang saatnya untuk berjuang habis-habisan” ujar senior kami. Kami pun bergegas pergi menuju daerah persiapan, disana kami mulai di nilai dari kekompakan dan keserasian kostom per satu pasukan. Ketegangan mulai datang kembali dan menghadang ku, tapi aku berusaha untuk tidak tegang karena melihat mereka dan perjuangan mereka selama ini, lagi pula kita telah berjuang bersama-sama dan melewati semua bersama-sama.
            Kini tiba perjuangan terakhir untuk hari ini, di saat kami memasuki lapangan dan mulai menampilakan ketangkasan dan pariasi baris-berbaris kami di hadapan dewan juri, semua orang langsung memadati pinggir lapangan untuk menyaksikan kami bertarung, dukungan pun di berikan mereka untuk pasukan psakibra kami, terlebihnya saat kami menampilkan variasi formasi cicilalang, mereka semua bersorak dan bertepuk tangan. Hingga pada akhirnya kami telah selsai berjuang, pembina kami pun tersenyum dan bangga melihat penampilan kami setelah itu aku pergi ke ruangan peserta dan setelah aku sampai di ruangan peserta akupun berkata “aku berhasil mengalahkan diriku sendiri” teriak ku di dalam ruangan peserta, semua orang melirik kepada ku, aku hanya tersenyum malu “ kenapa bud?”Tanya seorang teman ku “ aku berhasil mengalahkan diriku sendiri”jawab ku yang bahagia “ itu semua atas perjuanagn keras mu, bud” ujar sahabat ku “ terimakasi atas doa kalian dan dukungan mu” kata ku yang berjabat tangan dengan sahabat ku. Ini adalah hari yang mungkin menjadi sejarah pertama aku berjuang untuk memperoleh kemenangan.
            Setelah berjuang seharian di hari ini, kini tiba saatnya untuk mengetahui hasil perjuangan selama ini. Rasa was-was karena takut kemenangan ku tertunda itu terjadi di hari ini, aku mulai menunduk dan memegang erat-erat sebuah batu kecil yang ada di tangan ku untuk ku lemparkan jika aku menang dan akan ku bawa jika kemenangan ku tertunda. “baiklah para peserta sekalian kini tiba saatnya kit amengetahui siapa yang menjadi juara dalam lomba ketangkasan baris-berbaris, lomba tarian baris-berbaris dan lomba pengetahuan umum. Dan juara ke tiga lomba pengetahuan umum tingkat SMA/SMK dan MA sederajat se Jawa Barat dan Banten  di raih oleh….., untuk juara duanya di raih oleh…….untuk juara pertama di raih oleh….” Ujar dewan juri, hati ku sakit saat aku tidak menang dalam lomba pengetahuan umum, tapi aku sedikit terobati kerena di dalam lomba ketangkasan baris-berbaris kami berhasil juara harapan tiga tingkat Jawa Barat dan Banten “ semuanya maaf aku gak bisa membawa piala pengetahuan umum ke pangkuan kita” ujar ku yang putus asa dan menyerah “ tidak apa-apa, inilah yang namanya kemenangan yang tertunda” ujar salah satu senior ku. Setelah itu tibalah saatnya pengumuman lomba ketangkasan baris-berbaris dan lomba tarian komando, disini kami benar-benar berharap untuk membawa pulang piala kemenangan. Tapi saat di umumkannya lomba tarian komando, pasukan paskibra kami tidak masuk nominasi juara, tapi kami sempat mengejar secercah harapan yang mungkin masih ada untuk kami merasakan bagaimana rasanya menjadi pemenang. Disaat aku dan yang lainnya mengalami kekecewaan tiba-tiba dewan juri menyebut nama sekolah kami menjadi juara harapan tiga  lomba ketangkasan baris-berbari tingkat jawabarat dan banten, semua orang pun besorak bergembira karena paskibra kami salah satu yang terbaik diantara ratusan peserta. Inilah yang membuat kami bangga, karena dengan kerja keras kami, kami berhasil membawa tropy kemenangan, tapi aku belum pernah puas apa yang telah di capai hari ini, karena ini baru permulaan dan awal dari semuanya.